diunduh dari http://www.suarapembaruan.com/News/2008/05/11/Budaya/bud02.htm
Bayangan
Betapa cintanya sang bayangan
Pada tubuh
Selalu ia ada di sana,
"kehendaknya"
Menemani tubuh
Betapa cintanya sang bayangan
Pada tubuh
Ia selalu "ingin" ada bersama tubuh
Kapan dan di mana saja
Betapa cintanya bayangan
Pada tubuh
Walau ia "tahu" tubuh tak "tahu"
Ia "ingin"
Betapa cintanya sang bayangan
pada tubuh
Gerlap gemerlap cahaya ia pun berubah-ubah
Ke kiri ke kanan selatan utara berputar bagaikan gasing
Namun kaki tubuh tumpuan
bayangan
Betapa cintanya sang bayangan
pada tubuh
Walau ia tahu, ya bayangan tahu
Tubuh tak pernah memandang ke bawah
Mengajaknya tertawa. Walau ia tahu, ya
Bayangan tahu tubuh tak selalu tahu ia ada.
Ketika gelap tiba, dan matamu tak mungkin melihatnya
Bayangan selalu "ingin" ada di sana,
"ingin" beserta tubuh
Hingga tiba di bawah sinar lampu
Betapa cintanya sang bayangan
Pada tubuh
Dan ia tahu, ia harus pergi
Suatu hari.
Margonda, 28/11/07
*
Buku Harian
Segala yang tercatat
akan membekas
Segala yang membekas
akan terkenang
Dedaunan kering luruh
dan berkecipak
di setapak
Dentangdenting botol yang menyapa malam
dunia temaram
Dendang kecil gagak di pucuk
cemara
darah membara
Tak'kan terulang
Tak'kan terulang
Tak'kan terulang
17/7/2006
*
Dari Sebuah Lukisan Udara
Para tualang tolong dengarkan;
akankah kalian tempuh sunyi
alam sempurna di malam purba
pula pagi sang embun sulung?
Jejak-jejak tercipta lantas
menghilang
adalah kisah-kisah yang sayang
diabaikan.
Jejak-jejak tercipta kadang
membekas
hanya kilasan rasa; panas dan
dingin.
Para tualang tolong dengarkan;
mendatangi negeri mimpi, sendiri menenun impian
mengabarkan hidup pada debu dan kayu
pendengarmu bisu beku?
Kisah-kisah keluh di ingatan
mengalir lintas lidah menyentil hati lapar,
menyambar kilat-kilat angan
kadang mabuk kemabukan kadang... ah
sudahlah.
Wahai pengembara, teruslah
berjalan.
Walau jejak bukan abadi pun
sempurna.
Namun setidaknya cipta lukisan
udara,
dengan debu peleset alas kakimu!
September 2006
1. Ini puisi-puisi di pertengahan 2008 lalu yang disiarkan di Harian SOre Suara Pembaruan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar